menikmati pemandangan pulau sambu |
menyelam mencari ikan |
Indahnya Panorama Alam “Pulau Sambu”
Pulau “Sambu” , sebuah pulau kecil yang berjarak 15 menit perjalanan dengan pancung (perahu mesin Tempel ) dari pelabuhan sekupang Batam atau 5 menit dari pulau belakangpadang mungkin agak asing bagi sebagian orang, termasuk warga batam, karena pulau ini adalah lokasi depot BBM Milik PT.Pertamina, dengan alasan keamanan dan kesalamatan jadi untuk bias berkunjung ke Pulau “Sambu” kita harus mengajukan Izin Dulu Kepada Pihak yang berwenang disana, Alhamdulilliah kami TimMedia Guru berhasil mengabadikan sisa kejayaan di pulau ini dengan melakukan wisata bersama Rombongan keluarga besar SMKN 2 Batam.
Udara pagi yang sejuk, ditambah sepoi-sepoi angin menyambut rombongan kami dipelabuhan sekupang Batam, awal dimulainya wisata alam kami pagi itu, jumlah rombongan cukup banyak, sekitar 70 orang termasuk anak-anak, mengunakan satu pancung cukup buat membawa kami berlayar ke Pulau “Impian” itu, karena rata-rata dari rombongan belum pernah menginjakkan kaki di Sambu, walaupun mereka sudah tinggal dibatam lebih dari sepuluh tahun, memang sebuah perjalanan yang menggugah keingintahuan semua, pancung mulai bergerak meninggalkan pelabuhan sekupang sekitar pukul 09.00 Wib, langsung menuju pulau Sambu, Tiba-tiba diperjalanan udara yang cerah tadi berubah menjadi mendung, 5 menit sebelum merapat kami diguyur hujan lebat sampai kami dipelabuhan “Pulau Sambu”, perasaan takjub sudah menyambut kedatangan kami, pulau keci itu ternyata memiliki pelabuhan yang permanen, bisa kami jadikan tempat berteduh sementara, sekitar setengah jam kami terjebak dipelabuhan barulah rombongan melanjutkan perjalanan menelusuri pulau kecil yang penuh pesona, ruas jalan yang lumayan luas dengan paving block dan beton ditaburi batu granit, kondisinya masih bagus dan bersih menyiratkan kejayaan pernah singgah dipulau ini, Bangunan rumah dan fasilitas umum yang mengikuti kontur tanah menunjukkan bahwa pembangunan pulau ini memang sudah di desain sedemikian rupa, perjalanan kami lanjutkan dengan menapaki anak tangga yang cukup melelahkan, tapi lelah itu terobati begitu kaki kami menapaki anak tangga terakhir, kami disambut dengan pemandangan yang menakjubkan dilatar belakangi laut sebuah mesjid yang asri kokoh berdiri disana, mesjid Muhajirin namanya, dari halaman mesjid yang luas kita bisa melihat kota batam dan disisi lain juga terlihat Negara tetangga singgapura, kami lanjutkan lagi perjalanan dengan menuruni anak tangga lagi-lagi kami disambut dengan sesuatu yang tidak ternayangkan sebelumnya, deretan rumah panggung berarsitektur megah milik pejabat pertamina menghadap keselat malaka, dan dari pekaranggannya bisa menatap gedung-gedung pencakar langit di Negara tetangga singapura, menandakan bahwa kemewahan memang pernah hadir disini, tapi menurut nara sumber yang memang ikut dengan rombongan kami, sejak lima belas tahun terakhir rumah-rumah besar yang mirip vila itu kosong, karena banyak pegawai yang pensiun dan berkurangnya produksi BBM dipulau ini, sekarang hanya tersisa sekitar 100 KK saja.
Setelah Puas menikmati pemandangan disana, kami lanjutkan acara kekeluargaan dengan permainanan-permainan ringan yang cukup buat suasana meriah, kebetulan disana masih terdapat lapangan yang dulunya berfungsi sebagai stadion untuk pertandingan olah raga. Tidak berhenti sampai disitu kenikmatan berlanjut dengan makan bersama dilanjutkan menyantap kelapa muda yang langsung dipetik dari pohonnya, sungguh kenikmatan yang tak ada duanya.
Tak terasa senja mulai menjelang saatnya kami kembali ke pulau batam, pemandangan yang paling menakjubkan di bibir pantai pulau sambu adalah saat matahari mulai tenggelam, langit merah kekuning kuningan membentang sejauh mata memandang.
“Panorama pulau Sambu memang salah satu anugerah terindah yang dimiliki oleh Negara ini”
By :/media guru/ PGRI
Semoga lebih banyak lagi pak kunjungan ke tempat2 lain,,... biar lebih erat ukhuwahnya,....
BalasHapussukses selalu...
mampir di blog saya ya pak,,..?
http://taufikhidayatpribadi.blogspot.com/